Selamat Datang Di Blog Pendidikan Indonesia,Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua.

Waktu

Jumat, 22 Oktober 2010

Bunyi Part 2

Perambatan Bunyi 
 
Medium Rambat 
Bunyi Dalam perambatannya bunyi memerlukan medium, jika kita berbicara dan orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita berada di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan tidak ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Gambar di samping adalah sebuah percobaan tentang perambatan bunyi, bel yang dibunyikan tidak akan terdengar, hal ini dikarenakan udara yang seharusnya sebagai media untuk merambatnya bunyi telah di pompakan keluar, sehingga menjadi ruang hampa. Bunyi juga dapat merambat di benda padat dan cair.
Cepat Rambat Bunyi
Untuk sampai ke telinga kita, bunyi memerlukan waktu, seberapa cepat sampainya bunyi bergantung pada cepat rambat bunyi. Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan cahaya, hal ini dapat kita amati pada saat mendung atau turun hujan. Pada saat terjadi petir kita melihat kilatan cahaya petir muncul terlebih dahulu kemudian disusul bunyi gemuruh .Sebenarnya kilatan dan bunyi petir terjadi secara bersamaan, tetapi karena cahaya meranbat jauh lebih besar dibandingkan bunyi maka cahaya sampai dikita lebih dahulu dibandingakan bunyi
Tabel cepat rambat bunyi pada beberapa medium
Cepat rambat bunyi bergantung jenis medium perambatannya, cepat rambat terbesar terjadi pada benda padat. Coba perhatikan tabel, cepat rambat bunyi juga dipengaruhi suhu dan kekerasan medium, semakin tinggi suhu dan kekerasan medium, semakin cepat bunyi akan merambat. Cepat rambat bunyi dipengaruhi suhu tersebut telah dibuktikan oleh Moll dan Vanbeek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar